Minggu, 30 Juni 2013

Cara Kerja Jaringan Wireless

Bagaimana ya caranya agar sebuah computer dapat berhubungan dengan computer lainnya?? Dengan tidak memakai kabel ataupun bersentuhan langsung secara fisik. Jawabannya adalah Wireless Network (Jaringan Wireless).
Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless
Di awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:
  1. Sinyal Radio (Radio Signal).
  2. Format Data (Data Format).
  3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7  Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
  1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
  2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
  3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
  4. Transport Layer (Lapisan Transport)
  5. Session Layer (Lapisan Sesi)
  6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
  7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:
Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.

Bagaimana sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?

      Prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER.
Agar kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
Begitu banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan

Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
  • merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
  • Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
    collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
  • Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
    satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
  • Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
  • dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan  (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
  • Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
  • TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
  • TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
  • Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
  • Keunggulan jika  terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
  • Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
1. Kartu Jaringan  (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
  • Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
    Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC  harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
  • Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
    Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data.  Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
  • Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
    Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
    Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card)  dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
  • Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
  • Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
B. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL  (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan  pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping  untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke  IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan  lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

Tips Cara Menghilangkan Stres Setelah Putus Cinta


Bagaimanapun, perpisahan jangan dijadikan alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Perpisahan juga bukan alasan untuk “mengobral” diri kepada siapa pun yang Anda anggap menarik. Percayalah, segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Jangan sampai perpisahan anda dengan mantan kekasih mengakibatkan kesedihan yang berlarut-larut juga stres yang berkepanjangan. Anda harus bangkit dan kembali menjalani hidup. Berikut ini tips cara menghilangkan stress setelah putus cinta:
1. Mau menerima
Saat memutuskan berpisah, anda dan mantan kekasih pasti sudah melewati banyak fase dan memiliki beragam pertimbangan. Untuk itu terimalah keadaan ini.
2. Menjaga jarak
Bukan bermaksud memutus tali silaturahmi. Tapi sebaiknya anda dan kekasih menjaga jarak terlebih dahulu. Kondisi emosional anda dan dia belum stabil. Jangan sampai pertemuan-pertemuan yang tidak perlu justru membuat anda dan mantan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.
3. Jangan balas dendam
Balas dendam adalah salah satu tanda bahwa Anda belum rela melepaskan mantan. Lagi pula, tujuan balas dendam hanya akan menyakiti diri anda sendiri. Berusaha membuat mantan cemburu dan sebagainya hanya akan membuat kesedihan anda makin berlarut-larut.
4. Menjalankan hobi
Jika sebelumnya waktu anda habis untuk berduaan dengan pasangan saja, inilah waktunya melakukan hal-hal yang anda sukai tanpa memikirkan perasaannya. Anda bisa bersepeda, menyelam, atau sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan untuk melepas stres.
5. Nikmati dulu kesendirian anda
Jangan pernah memulai hubungan karena alasan kesepian. Cobalah nikmati kesendirian anda terlebih dahulu. Inilah saatnya anda menikmati waktu dengan para sahabat juga keluarga. Terburu-buru memiliki hubungan baru justru memperbesar risiko anda mengulangi kesalahan yang sama.
6. Berhenti untuk saling menyalahkan
Jangan terus membahas kesalahan mantan ataupun kesalahan anda sendiri karena itu akan mengganggu kondisi emosional. Jangan lagi terpaku pada masa lalu. Jika memang ada kesalahan yang anda perbuat di hubungan yang lalu, jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Perbaikilah diri anda agar sukses menjalankan hubungan di masa mendatang.
7. Bersyukur
Yang paling penting adalah anda mau mensyukuri putusnya anda dengan kekasih. Mungkin ini adalah jalan terbaik untuk anda berdua. Seperti yang telah ditulis pada poin pertama, keputusan berpisah bukanlah keputusan terburu-buru, melainkan sudah dipikirkan baik-baik. Mungkin saja perpisahan ini adalah jalan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.
Semoga informasi dan tips cara menghilangkan stres setelah putus cinta dengan pacara diatas dapat bermanfaat.

Kosmetik Asli atau Palsu, Bagaimana Membedakannya?

Kosmetik Asli atau Palsu, Bagaimana Membedakannya?
PENJUALAN kosmetik abal-abal seolah tak dapat dibendung lagi.
Harga yang murah membuat para wanita kerap tergoda untuk membelinya. Bahkan tak sedikit pula yang membelinya karena tertipu dan tidak dapat membedakan mana produk kosmetik asli dan mana yang palsu.
Padahal ancaman gangguan kesehatan yang ditimbulkan kosmetik palsu tidak main-main.
“Produk kosmetik palsu bisa saja dibuat di kondisi yang tidak steril dan mengandung bahan-bahan pemicu kanker yang telah dilarang dalam pembuatan kosmetik lainnya,” papar Christine Heemskerk, pakar dermatologi dari Trading Standards Institute.
“Produk-produk semacam ini dapat menyebabkan ruam pada kulit dan infeksi mata, begitu pula dengan keracunan yang mempengaruhi kinerja organ-organ penting, seperti gangguan jantung, ginjal, dan sistem syaraf,” lanjutnya seperti dikutip Daily Mail, Minggu (30/9).
Agar terhindar dari ancaman kosmetik palsu, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
1. Hanya membeli kosmetik dari penjual terpercayaPastikan Anda membeli make up hanya dari gerai resmi. Bagi Anda yang gemar belanja online, percayakan pada situs resmi brand kosmetik tersebut, retailer kosmetik resmi, atau penjual yang memiliki reputasi baik. Jika Anda masih belum yakin, mintalah rekomendasi pada orang-orang terdekat atau cari review melalui Google.
2. Perhatikan kemasanJangan dulu terburu-buru dalam membeli kosmetik. Lakukan survey kecil-kecilan sebelum memutuskan untuk membeli produk kosmetik yang tengah dicari. Buka situs resmi label kosmetik, lalu perhatikan seperti apa bentuk kemasan kosmetik yang Anda cari. Jika Anda menemukan produk dengan label dan jenis serupa namun kemasannya berbeda, cari penjual lain.
3. Periksa nomor seri dan varianSaat jalan-jalan di mall, Anda menemukan toko kosmetik yang menjual lipstik MAC dengan warna yang belum pernah Anda lihat sebelumnya, atau krim pembesar payudara dengan merk Pond’s? Jangan terburu-buru. Segera cek situs resmi dari brand kosmetik, lalu cari tahu apakah label tersebut benar-benar mengeluarkan kosmetik dengan varian atau nomor seri yang Anda temukan.
4. Perhatikan komponen kosmetikJika Anda membeli maskara atau produk kosmetik lain yang dilengkapi dengan kuas dan sikat aplikator, jangan lupa untuk memperhatikan detail yang satu ini. Perbedaan yang satu ini cukup mencolok namun seringkali tidak disadari oleh konsumen. Maskara, misalnya, jika sikatnya lebih besar atau lebih kecil dari produk yang sama, batalkan pembelian.
5. Perbedaan warna dan aromaPerbedaan mencolok juga terlihat pada warna kemasan dan warna produk. Tinta pada kemasan kosmetik palsu biasanya terlihat kusam, tidak setebal produk asli, terlebih jika terdapat logo atau gambar berwarna-warni. Begitu pula dengan warna produknya. Sebelum membeli blush on atau eye shadow, waspadalah jika warnanya terlihat lebih terang atau lebih gelap dari produk sejenis dan label yang sama. Soal aroma juga perlu diwaspadai. Kosmetik palsu biasanya memiliki aroma menyengat yang tidak sedap di hidung.
6. Jangan tergoda produk ‘discontinue’Anda mungkin pernah berada dalam kondisi seperti ini. Anda ingin membeli suatu produk kosmetik. Setelah dicek di situs resminya, ternyata produk ini sudah ‘discontinue’ alias tidak diproduksi lagi. Tiba-tiba Anda melihat produk ini dipajang di sebuah toko kosmetik atau online shop. Beli atau jangan? Beautylish menyarankan untuk tidak membelinya. Jika di pabrik resminya saja kosmetik itu sudah diproduksi lagi, lalu dari mana si penjual mendapatkannya?

Cara memilih makanan yang sehat

Udah kita ketahui bahwa banyak dari makanan yang kita beli atau kita konsumsi sehari- hari sudah banyak mengandung bahan berbahaya seperti formalin,boraks dan lain sebagainya yang berbahaya bagi kesehatan tubuh kita, banyak sekali para oknum yang menjual makanan yang mereka jual menggunakan bahan berbahaya bagi tubuh kita, namun mereka tetap saja memakai bahan tersebut padahal mereka tau dampak dari menggunakan bahan tersebut, namun meraka tetap menggunakannya dengan alasan agar dagangan mereka laris manis.
Biasanya oknum – oknum tersebut menjual jajanan mereka di tempat banyak anak – anak, karena menurut mereka anak – anak mudah terpengaruh oleh jajan apalagi yang warnanya mencolok bagi mereka dan anak – anak juga tidak mementingkan apa yang dia makan yang penting mereka senang karena telah membeli makanan kesukaan mereka.
Berikut ini adalah 5 panduan memilih makanan atau jajanan yang sehat :
1.  Hindarilah makanan yang berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Menurut Ir Chandra Irawan dari Akademi Kimia Analis (AKA) Bogor, jajanan ,seperti kerupuk, mi, snack, atau es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan sudah ditambahi zat pewarna yang tidak aman.
2.  Cicipi rasanya. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih dan membuat lidah bergetar. ”Biasanya lidah kita cukup jeli membedakan mana makanan yang aman dan yang tidak,” katanya.
3.  Baui aromanya. Bau apek atau tengik pertanda makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi mikroorganisme.
4.  Amati komposisinya. Jadilah konsumen cerdas dengan membaca secara teliti kandungan bahan makanan yang ada. Bila ingin membeli produk impor, pastikan produknya sudah terdaftar dan memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang bisa dicermati dari label dalam kemasan.
5. Perhatikan teksturnya. Tekstur makanan bisa menandakan kesegaran makanan. Makanan yang sudah berubah warna, apalagi berjamur, menandakan produk yang sudah kedaluwarsa.
Selain itu agar para anak tidak jajan sembarangan saat berada dari pantaun para orang tua maka mereka harus menyiasati agar anak terhindar dari jajanan yang berbahaya dengan berbagai trick seperti berikut :
1.     Menyediakan menu sarapan sehat dan juga begizi. Sarapan pagi selain bisa membuat konsentrasi anak dalam hal belajar akan semakin baik, hal ini pun bisa membuat anak bisa menahan keinginan untuk jajan karena perutnya telah berisi.
2.     Menanyakan mengenai makanan kesukaan anak kita, dan juga mengajak buah hati untuk ikut serta berpartisipasi dalam membuat dan mempersiapkan bekal sekolah dalam hal ini jajanan.
3.     Memberikan uang jajan secukupnya dan jangan berlebihan, agar anak bisa membatasi frekuensi jajan dan selain itu hal ini juga bisa sekalian mengajarkan kebiasaan anak untuk menabung dan menyisihkan uang jajannya.
Hal yang tak kalah penting peranan orang tua dalam hal ini adalah dengan memberikan contoh yang baik dalam memilih jajanan sehat itu sendiri.Memberikan informasi yang edukatif disertai dengan contoh yang baik adalah metoda pendidikan dan pengajaran yang baik bagi anak-anak kita.

Klasifikasi Jenis Budaya Manusia Indonesia zaman Purba

Masa Prasejarah merupakan salah satu fase yang terjadi di dunia. Semua bangsa mengalami masa prasejarah. Perbedaan masing-masing bangsa terletak pada kurun waktu masa prasejarah yang diakhiri dengan mengenal tulisan. Sehingga, masing-masing bangsa masuk ke zaman tulisan/zaman sejarah berbeda satu sama lain.
Selama mengalami masa prasejarah, ternyata manusia mampu menggunakan akal pikirannya – yang dengan pikirannya itu manusia berbeda dengan binatang – untuk menghasilkan budaya yang bernilai tinggi. Di Indonesia, zaman pra sejarah terbagi menjadi berbagai macam zaman. Berdasarkan hasil kebudayaannya, dikenal adanya zaman batu dan zaman logam.
Di bawah ini, saya menuliskan hasil penelaahan terhadap beberapa hasil budaya yang terangkum dalam klasifikasi yang berbeda. Saya membedakan jenis hasil budaya yang berasal dari daerah pedalaman dan daerah pantai. Namun karena keterbatasan saya, saya tidak bisa mencantumkan gambar yang dapat membantu memahami benda-benda tersebut. Berikut merupakan klasifikasi hasil budaya pedalaman dan hasil budaya pesisir:
<!--more-->
A. kebudayaan Pedalaman
  1. Masa Palaeolithikum
      1). Kapak Genggam
            Bahan        : batu Inti, kerakal, batu andesit, gamping, kersikan
            Bentuk      : alat serupa kapak tetapi tidak bertangkai, digunakan dengan di genggam di tangan. Dikerjakan masih secara kasar, sekedar mencukupi keperluan. Terdiri beberapa ukuran.
            Jenis          : Chopper ( alat penetak )
      2). Kapak Perimbas
            Bahan        : Batu Inti, kerakal, batu andesit, gamping, kersikan
            Bentuk      : berbentuk massif digunakan dengan cara digenggam
            Jenis          : chopper ( alat penetak )
-          Tipe Serut samping
Bahan        : Segumpal batu, kerakal
Bentuk      : tajamnya berada di sisi yang berlawanan dengan tempat pegangan yang diasah agak tegak.
-          Tipe Setrika
Bahan        : Segumpal batu, kerakal
            Bentuk      : berbentuk runcing pada bagian ujungnya seperti setrika.    
            - Tipe Kura-kura
            Bahan        : Segumpal batu, kerakal        
            Bentuk      : Beralas, membuat dengan permukaan atas yang cembung dan meninggi.   
            3). Pahat genggam
                  Bahan        : Batu Inti, kerakal, batu andesit, gamping, kersikan
                  Bentuk      : agak persegi berukuran sedang dan kecil terjalnya yang berada di sisi yang berlawanan dengan tempat pegangan yang ditatah agak tegak.
                  Jenis          : Chopper ( Alat Penetak )
             4). Proto Kapak Genggam
             5). Alat serpih bilah ( Penggaruk, Serut, gurdi, penusuk pisau)
                  Bahan        : Gamping kersikan, batu luar endap, kalisedon berwarna kuning, kerakal. Serpihan dari batu Inti
                  Bentuk      : Berbentuk serpihan kecil sebagai perkakas berbentuk sederhana yaitu kecil dan sebagian berujung konveks, membulat.
                  Jenis          : Chopper

  1. Masa Mesolithikum
      1). Pebble (kapak Sumatra)-Sumatralith
            Bahan        : Batu andesit, batu kali yang dipecah/dibelah
            Bentuk      : Berbeda dengan chopper, sisi luar lebih halus tidak diapa-apakan, sisi dalam dikerjakan lebih lanjut ; kedua sisinya kelihatan bergelombang, panjang, bulat, meruncing.
            Jenis          : Pebble Culture (kebudayaan Pebble);tradisi Bascon-Hoabinh
       2). Hache Courte (kapak pendek)
            Bahan        : Batu andesit
            Bentuk      : bentuknya setengah lingkaran, dibuat dengan memukuli dan memecah batu. Belum diasah, tajamnya terdapat di sisi yang melengkung.
            Jenis          : Pebble Culture.
       3). Pipisan
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : semacam lempeng untuk menggiling dan landasannya.
            Jenis          : Pebble Culture.
       4). Abris Sous Roche (gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia purba). 
            Bentuk      : Menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang yang cukup untuk  memberikan perlindungan ketika panas dan hujan.

  1. Masa Neolithikum
       1). Beliung/pacul
            Bahan        : batu api dan Chalcedon
            Bentuk      : kapak persegi yang berukuran besar, bentuknya agak melengkung sedikit, diberi tangkai yang diikatkan pada lengkung itu. Digunakan untuk
            mengerjakan kayu.
            Jenis          : Kapak persegi
       2). Tarah
            Bahan        : batu api dan Chalcedon
            Bentuk      : Kapak persegi berukuran kecil, bentuknya agak melengkung sedikit, diberi tangkai yang diikatkan pada lengkung itu. Digunakan untuk mengerjakan kayu.
            Jenis          : Kapak persegi
       3). Kapak Bahu
            Bahan        : Batu Indah dan chalcedon
            Bentuk      : Relatif sama dengan kapak persegi yang lain, hanya dibagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher, sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi.
            Jenis          : kapak persegi
       4). Walzenbeil
            Bahan        : Batu chalcedon
            Bentuk      : Kapak lonjong yang berukuran besar, penampang alangnya lonjong, bentuk bundar telur. Ujungnya agak lancip ditempatkan di tangkai dan ujung lainnya yang bulat diasah sehingga tajam.
            Jenis          : Kapak lonjong
       5). Kleinbeil
            Bahan        : Batu chalcedon
            Bentuk      : Kapak lonjong yang berukuran kecil, penampang alangnya lonjong, bentuk bundar telur. Ujungnya agak lancip ditempatkan di tangkai dan ujung lainnya yang bulat diasah sehingga tajam.
            Jenis          : Kapak Lonjong
       6). Gelang
            Bahan        : Batu Indah, manik-manik, kulit kerang
            Bentuk      : Bulat gepeng, kedua sisi dicekungkan dengan di pukul, cekungan bertemu menjadi sebuah lobang kemudian digosok dan diasah menjadi bentuk yang diinginkan. Atau dengan menggurdi batu bulat gepeng dengan gurdi bambu dengan seutas tali dan sebilah bamboo dengan diputar diatas muka batu yang lebih dulu diberi air dan pasir.
            Jenis          : Perhiasan
       7). Kalung
            Bahan        : Batu-batu yang dicat, batu-batu akik.
            Bentuk      : Menggurdi biji-biji kalung sehingga tercipta lobng yang sangat kecil.
            Jenis          : Perhiasan.
       8). Alat-alat Obsidian
            Bahan        : Batu kecubung (obsidian)
            Bentuk      :
            Jenis          : Alat mikrolit ; Untuk berburu, bercocok tanam, dan pekerjaan sehari-hari.
       9). Gerabah
            Bahan        : Tanah liat
            Bentuk      :
            -     Periuk  : Bentuk badan kebulat-bulatan memiliki tepian yang melekuk,        dan melipat keluar, tidak berhias, memiliki alascekung.
-          Cawan : Bentuk beralas bulat dengan tepian langsung yang melengkung kedalam. Beralas rata dengan tepian langsung. Mirip pedupaan. Kaki dibuat terpisah dari badannya. Bekas smbungannya masih tampak.
-          Kereweng Polos dan berhias   : Bentuk hiasannya berupa pola garis pendek sejajar dan pola lingkaran, pola geometris. Berlapis merah dan dihiasi dengan menggunakan cara digores atau dengan menggunakan tatap meniru pola-pola hiasannya (garis lurus).
-          Periuk bermulut lebar  : bentuk Tepinya melengkung keluar dan beralas cembung.  
            Jenis          : Gerabah/alat-alat rumah tangga
     10). Alat pemukul kulit kayu
            Bahan        : Kayu
            Bentuk      : Berbentuk persegi panjang terdiri dari gagang dan bagian pemukul. Bagian untuk memukul kulit kayu ini cekung dan sejajar ujung. Bagian pemukulnya meruncing keatas menyerupai tanduk.
            Jenis          : -
     11). Perhiasan
            Bahan        : Batu dan kulit kerang
            Bentuk      : Manik-manik, gelang
            Jenis          : Perhiasan
                 
  1. Tradisi Megalithik
       1). Menhir
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : Batu panjang yang didirikan tegak diletakkan di suatu tempat untuk peringatan orang mati.
            Jenis          : Tradisi Megalithik
       2). Kubur berundak
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : Kuburan yang dibangun di atas sebuah bangunan berundak-undak
            Jenis          : Tradisi Megalithik
       3). Kubur peti batu
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : Kubur berupa sebuah peti yang dibentuk dari enam buah papan batu, terdiri dari dua sisi panjang, dua sisi lebar, sebuah lantai dan sebuah penutup peti
            Jenis          : Tradisi Megalithik
       4). Lesung Batu
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : Sebongkah batu yang diberi lobang sebuah atau lebih
            Jenis          : Tradisi Megalithik
       5). Dolmen
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : Tempat sesaji atau meja sesaji. Akan tetapi ada pula dolmen semu yaitu dolmen yang dibawahnya digunakan untuk menguburkan jenazah. Dolmen ini disebut pandhusa.
            Jenis          : Tradis Megalithik
       6). Sarkophagus                                
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : Tempat mengubur jenasah berbentuk seperti lesung
-          Tipe A : berukuran kecil serta bertonjolkan di bidang depan dan bidang belakang wadah dan tertutup.
-          Tipe B : Berukuran sedang tanpa tonjolan
-          Tipe C : Berukuran besar, bertonjolkan di masing-masing bidang wadah tertutup.
            Jenis          : Tradisi Megalithik
       7). Kalamba   
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : Tempat mengubur jenasah berbentuk bulat lonjong. Tutup kalamba disebut tuatena
            Jenis          : Tradisi Megalithik
       8). Waruga
            Bahan        : Batu
            Bentuk      : Bentuk kubur berupa sebuah peti kubur batu kecil berbentuk kubus dan ditutup dengan batu lain berbentuk atap rumah. Ukuran paling tinggi tidak lebih dari dua meter. Istilah lain lainnya adalah tembikar.
       9). Arca

  1. Kebudayaan Pengecoran Logam
      1). Nekara Pejeng
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Besar, tinggi 1.98. Bidang pukul bergaris tengah 1.60 m menjorong 25 cm. Keluar dari bagian bahu yang melurut ke bawah dan melengkung kedalam di bagian pinggang yang berbentuk silinders. Bagian kaki yang terbentuk genta yang melebar di bagian bawah.
            Jenis          : Benda-benda perunggu
       2). Nekara Tanurejo
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Bidang pukulnya berhias pola bintang bersudut 12 ditengah. Sekeliling bintang terbagi menjadi 4 ruang.
            Jenis          : Benda-benda perunggu                                                        
       3).Nekara Peguyangan
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Bidang pukulnya berhias pola bintang bersudut 8 ditengah dan 4 ruang yang mengelilingi bintang dihias.
            Jenis          : Benda-benda perunggu
       4). Nekara Bebitra
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Bidang pukulnya dihias pola bintang bersudut 8 ditengah.
            Jenis          : Benda-benda perunggu
       5). Nekara Tipe Heger I
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Mempunyai bidang pukul dengan garis tengah yang lebih besar daripada ukuran tinggi keseluruhan nekara. Bahu berbentuk cembung, bagian tengah berbentuk silindrik, kaki melebar berbentuk seperti kerucut terpancung dengan bagian bawah yang terbuka.
            Jenis          : Benda-benda perunggu
       6). Nekara Tipe Heger II
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Mempunyai bidang pukul yang lebih besar daripada tubuh nekara. Sehingga menjorong keluar, bagian bahu tidak berbentuk cembung tetapi melurus ke pinggangnya.
            Jenis          : Benda-benda perunggu
       7). Nekara Tipe Heger III
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Bagian bahunya melurus ke bawah, dan dibagian pinggang agak melengkung kedalam sehingga tampak bentuk pinggang.
            Jenis          : Benda-benda perunggu
      8).  Nekara Tipe Heger IV
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Mempunyai bidang pukul yang menutup badan nekara, bahu berbentuk cembung, bagian tengahnya hanya sedikit membentuk pinggang kemudian lurus ke bawah.
            Jenis          : Benda-benda perunggu
       9). Kapak Perunggu Tipe dasar (tipe I)
            Bahan        : Perungu
            Bentuk      : Lebar dengan penampang lonjong, garis puncak (pangkal) tangkainya cekung. Kadang-kadang lurus dan bagian tajamnya cembung.
            Jenis          : Kapak Perunggu
     10). Tipe ekor burung seriti (Tipe II)
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Bentuk tangkai dengan ujung yang membelah seperti ekor burung seriti. Ujung tajaman biasanya berbentuk cembung seperti kipas.
            Jenis          : Kapak Perunggu
     11). Tipe Pahat bertangkai (Tipe III)
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : lebih panjang daripada tajamnya. Bentuk tangkainya ada yang menyempit dan lurus, ada yang pendek dan lebar. Bentuk tajaman cembung/lurus.
            Jenis          : Kapak Perunggu
     12). Tipe Tembilang (Tipe IV)
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Seperti tembilang, tangkainya pendek, mata kapak gepeng. Bagian bahu lurus kea rah sisi-sisinya. Mata kapak berbentuk Trape Sorda atau setengah limgkaran.
            Jenis          : Kapak Perunggu
     13). Tipe Bulan sabit (Tipe V)
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Mata kampak berbentuk bulan sabit. Bagian tengah lebar yang kemudian menyempit kedua belah samping. Sudut-sudut tajamnya membulat. Mata kapaknya sangat pipih.
            Jenis          : Kapak Perunggu
     14). Tipe jantung (Tipe VI)
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Mata kapak berbentuk seperti jantung. Tangkainya panjang dengan pangkal yang cekung. Bagian bahu melengkung pada ujungnya.
            Jenis          : Kapak Perunggu
     15). Tipe candrasa (Tipe VII)
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : tangkainya pendek dan melebar pada pangkalnya. Mata kapak tipis dengan kedua ujungnya melebar melengkung kea rah dalam. Pebebaran yang tidak sama membentuk bidang mata yang asimetris.
            Jenis          : Kapak Perunggu
     16). Tipe Roti (Tipe VIII)
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Tangkai kapaknya melengkung serta panjang. Dituang menjadi satu dengan kapak.
            Jenis          : Kapak Perunggu
     17). Bejana Perunggu
            Bahan        : lempengan Perunggu
            Bentuk      : Berbentuk bulat panjang seperti kepis atau keranjang.
            Jenis          : Kebudayaan Logam (Perunggu)
    18).  Patung
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Bermacam-macam bentuk seperti binatang atau orang.
            Jenis          : Kebudayaan Logam (Perunggu)
     19). Gelang, cincin
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Dihias dengan pola Geometrik atau pola bintang. Pola hias pada gelang-gelang berupa poal-pola tumpal, garis tangga, duri ikan, spiral.
            Jenis          : Perhiasan Logam
     20). Ujung Tombak
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Berbentuk daun dengan tajaman pada kedua sisi.
            Jenis          : Kebudayaan Logam (Perunggu)                 
     21). Belati
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Bermata besi cagam, dihias dengan pola lingkaran tangent dan pola tangga.
            Jenis          : Kebudayaan Logam (Perunggu)
     22). Ikat Pinggang
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Berpoal geometris berupa lingkaran tangent.
            Jenis          : Kebudayaan Logam (Perunggu)
     23). Bandul atau mata kalung
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Berbentuk manusia stilistis dengan ujung-ujung kedua lengan yang cembung. Disamping bertemu pada ujung-ujung kaki yang melengkung keatas.
            Jenis          : Perhiasan
     24). Kelintingan kecil
            Bahan        : Perunggu
            Bentuk      : Berbentuk kerucut dengan celah disisinya dan sebuah alat untuk mencabut jenggot yang sederhana berbentuk huruf U.                                                                                         
B. Kebudayaan Pantai 
                       
  1. Masa Palaeolithikum
      1). Sudip
            Bahan        : Alat tulang dan tanduk rusa
            Bentuk      : Dibuat sedemikian rupa menjadi semacam alat penusuk (belati) untuk mengorek ubi dan keladi dalam tanah.
            Jenis          : Flakes
       2). Ujung tombak
            Bahan        : Tanduk rusa, ekor ikan pari, ada yang dari batu indah (chalcedon)
            Bentuk      : dipasang di ujung tombak dengan gigi-gigi pada sisinya. Digunakan untuk menangkap ikan (seperti Ikan Harpun)
            Jenis          : Flakes
       3). Serut
            Bahan        : Pecahan Batu
            Bentuk      : Bulat, lonjong, persegi, tidk teratur, lurus
       4). Alat tulang ( sudip, serpih, batu-batu bundar, lancipan)
            Bahan        : kerang
            Bentuk      : Spiral, berwarna biru, konveks
       5). Kapak Penetak Gigantolith
            Bahan        : Karang kersikan
            Bentuk      : Berukuran besar, tajamnya berliku-liku
      
  1. Masa Mesolithikum
            1). Kjokkenmoddinger
                  Bahan        : Sampah dapur berupa kulit kerang dan siput
                  Bentuk      : Berupa rumah-rumah bertonggak dari siput dan kerang yang dipatahkan ujungnya dan dihisap isinya dan kepalanya. Kulit-kulit itu dibuang selama ribuan tahun dan menjadi bukit kerang dengan tinggi mencapai beberapa meter.
                  Analisis     : Letak Kjokkenmoddinger yang ditemukan disepanjang pantai Sumatra Tiimur Laut diantara langsa di Aceh dan Medan, beberapa puluh kilometer dari laut sekarang. Walau demikian dipastikan merupakan kebudayaan pantai, sebab garis pantai yang berubah-ubah dalam waktu yang lama, menunjukkan bahwa dulunya Kjokkenmoddinger terdapat di tepi pantai. Bahan Kulit kerang dan siput adalah cirri hasil pantai.
             2). Sudip, belati, mata panah
                  Bahan        : Tulang Binatang yang dibuat alat dan perhiasan
                  Bentuk      : Alat-alat penusuk untuk berburu
                  Jenis          : Bone Culture (Tradisi alat-alat tulang)-Kebudayaan Sampung
             3). Ujung Panah        
                  Bahan        : Batu indah seperti Jaspis dan Chalcedon.
                  Bentuk      : Semuanya bertangkai pada pangkalnya, namun memiliki keistimewaan yaitu sisi-sisinya bergerigi (seperti gergaji) yang merupakan corak khusus ujung panah Toala.
                  Jenis          : Flake Culture (tradisi serpih bilah)-Kebudayaan Toala.

  1. Masa Neolithikum
            1). Periuk Belanga
                  Bahan        : Tanah
                  Bentuk      : Tidak diketahui dengan pasti, hanya ditemukan pecahan-pecahan. Namun disimpulkan belum menggunakan Pelarikan (roda landasan)
                  Jenis          : Tembikar